Selasa, 20 September 2016

Bukan Cerdas


Dalam pergaulan , kita menemukan beragam tingkat kecerdasan orang.
Tak sedikit orang merasa dirinya cerdas, padahal ia merupakan orang yang jauh dari kata cerdas.

Ada pula kita temukan orang yang merendah untuk menaikkan mutu.
Ada pula jika disanjung pula, kepalanya pun diberikannya.

Keragaman ini tentu biasa kita amati, dan kita teleti makna yang terkandung.

Ada beberapa pengamatan, yang menunjukkan kualitas diri seseorang. Ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak cerdas namun yang ia merasa dirinya cerdas:

A. Berphoto dengan memegang botol minuman keras atau rokok.

Yang bersangkutan mungkin berfikir bahwa ia keren saat berpose demikian. Padahal ia menelanjangi diri bahwa ia tidak cerdas.

B. Menggunakan kata-kata ilmiah yang tidak tepat penggunaannya.

Orang yang bodoh dan ingin kelihatan keren dan mewah, suka sekali menggunakan kata-kata yang ia dengar namun tidak faham akar makna dari kata-kata itu. Kata itu ia kena-kenakan dalam kalimat, padahal tidak pas pemaknaannya.

C. Sangat sering menghindarkan kontak mata.

Ini biasanya dilakukan oleh beberapa karakter orang, misalnya penipu, orang yang tidak percaya diri, bodoh serta rendah wawasan.

D. Saat bekerja sering mengeluh.

Seseorang yang tidak cerdas, biasanya hidup tidak sistematis atau justru kaku dalam menyikapi inovasi dan dinamika.
Dalam bekerja, ia kan sering mengeluh padahal ini cuma hal ihwal yang cukup sederhana dan bisa dilakukan tanpa menggerutu.* (Wahyu Hatta)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar